Hosting

Hosting



 Hosting atau web hosting adalah tempat untuk menyimpan semua file dan data website sehingga dapat diakses oleh banyak orang melalui internet. File dan data website tersebut bisa berupa video, gambar, email, script, aplikasi, dan database. 


Tanpa adanya hosting, tentu saja Anda tak bisa membuat website. Itulah kenapa, Anda perlu menyewa hosting terlebih dulu untuk membuat website. 


Ibaratnya hendak membangun rumah. Kalau Anda ingin membangun rumah yang besar, luas tanahnya harus semakin besar, bukan? Sama seperti website, kalau ingin membangun yang kapasitas dan performanya tinggi, Anda butuh hosting yang sumber dayanya besar. 


Tertarik memahami lebih jauh tentang hosting? Yuk simak cara kerja hosting pada bagian selanjutnya!


Cara Kerja Hosting


Cara kerja hosting cukup sederhana. Kira-kira, begini tahapannya:

1. Server hosting menyimpan berbagai file yang dibutuhkan oleh website. Misalnya: gambar, video, script, database website, dll;


2.Pengunjung yang mengetikkan domain website Anda pada browser (Google Chrome, Mozilla Firefox, dll);


3.Browser meminta server hosting mengirim file website ke browser;


4.Server mengirimkan file yang dibutuhkan kepada browser;


5.Pengunjung dapat mengakses website Anda.


Tapi meski cara kerja hosting terlihat mudah, tidak semua hosting mampu bekerja dengan baik, lho. Banyak hosting yang sering down, kemampuan kurang mumpuni sehingga akses website lambat, dan sebagainya.


Padahal, peran hosting penting bagi website dan bisnis. Baik untuk menjamin proteksi situs, menjaga performanya, hingga meningkatkan kredibilitas bisnis online.


Oleh sebab itu, Anda harus pintar-pintar memilih penyedia hosting terbaik. Sebisa mungkin, pilih hosting yang menjanjikan uptime hingga 99% sehingga situs bisa terus menyala 24 jam. Kemudian, pastikan juga data center-nya terbaik agar website aman dan lancar.


Perlu Anda tahu juga, setiap jenis hosting juga punya keistimewaannya masing-masing. Nah, setelah tahu pengertian hosting dan cara kerjanya, pada bagian selanjutnya, Anda akan belajar jenis-jenis hosting serta kelebihan dan kekurangannya.


Jenis-Jenis Hosting Serta Kelebihan dan Kekurangannya


Kalau diibaratkan properti, ada banyak sekali jenis properti yang tersedia, kan? Mulai dari apartemen, kos-kosan, rumah, hingga villa.


Begitu pula dengan hosting, karena tiap jenis hosting memiliki spesifikasi dan harga yang beragam.


Jadi, sebelum Anda berlangganan hosting, pastikan Anda memilih jenis hosting yang sesuai dengan kebutuhan website Anda, ya!


Berikut pengertian dari beberapa jenis hosting yang umumnya ditawarkan oleh penyedia hosting.

1. Shared Hosting


Shared hosting adalah jenis hosting yang servernya dipakai secara bersama-sama oleh banyak user sekaligus


Ibaratnya, Anda menyewa kamar kos yang hanya memiliki satu kamar mandi, dapur, listrik, dan air untuk dipakai bersama. Jadi, Anda harus berbagi fasilitas tersebut dengan penghuni lain. 


Begitu pula dengan shared hosting. Anda akan berbagi fasilitas hosting, seperti disk space, kecepatan, dan lainnya. Jadi, ketika satu user memakai sumber daya yang terlalu banyak, website Anda juga akan terkena imbasnya. 


Kelebihan: 


Harga ekonomis;


Server hosting sepenuhnya dikelola dan dirawat (full managed) oleh penyedia hosting;

 Cocok untuk pemula;


Fasilitas lengkap, mulai dari disk space, unlimited bandwidth, database, hingga SSL.


Kekurangan: 


Jika ada user yang menggunakan fasilitas secara berlebihan, website user lain dapat ikut merasakan dampaknya;


Adanya limit penyimpanan file dan fasilitas server.


2. VPS Hosting


VPS atau Virtual Private Server adalah jenis hosting pribadi yang resourcenya hanya dipakai oleh satu user saja. Sehingga, server tidak akan terpengaruh oleh penggunaan user lain. 


Di jenis hosting ini, Anda memiliki kebebasan untuk mengatur dan mengelola resource yang tersedia secara mandiri. Artinya, Anda perlu memiliki skill teknis pengelolaan server. 


Kalau dianalogikan, VPS ini ibaratnya satu kamar apartemen yang menyediakan fasilitas pribadi. Di mana setiap apartemen memiliki meteran listrik, air, kamar mandi, dan dapur sendiri. Berbeda dengan kos-kosan yang semua fasilitas tersebut jadi satu dengan kamar lainnya. 


Kelebihan:


Karena private, resource tidak terpengaruh user lain;


Bebas kustomisasi server VPS;


Dapat mengelola banyak akun hosting;


Bebas memilih sistem operasi (OS);


Harga lebih terjangkau dibanding server dedicated.


Kekurangan: 


Melakukan konfigurasi server sendiri;


Perlu memiliki pemahaman teknis tentang server.


3. Cloud Hosting

Apa itu cloud hosting?


Jadi, Cloud hosting adalah hosting dengan resource selayaknya VPS, tapi dengan kemudahan penggunaan seperti Shared Hosting. 


Artinya, Anda tak perlu memiliki skill teknis mengelola server untuk bisa menggunakan jenis cloud hosting. 


Masih bingung dengan pengertian cloud hosting? Bayangkan saja Anda membuka cabang resto di beberapa lokasi. Tujuannya agar antrean tidak membludak di satu toko saja.


Begitu pula dengan cloud hosting yang membagikan beban ke beberapa server sekaligus. Sehingga ketika salah satu server mengalami gangguan, website tetap stabil dengan backup server lain. 


Kelebihan: 


Resource yang tersedia banyak;


Dapat menampung traffic sangat tinggi;


Full managed oleh penyedia hosting;


Tidak perlu pengetahuan teknis yang mendalam.


Kekurangan: 


Harga lebih mahal dari VPS dan shared hosting.


4. WordPress Hosting


Pengertian WordPress hosting sebetulnya cukup simpel. Jadi, ini adalah jenis hosting khusus pengguna WordPress yang spesifikasinya mirip shared hosting.


Bedanya, server WordPress hosting dikonfigurasi secara khusus untuk pengguna WordPress. Di mana user akan lebih mudah membangun website dengan beberapa klik. 

Seperti shared hosting, jenis hosting ini juga harus berbagi fasilitas penyimpanan dengan pengguna lainnya. Sehingga, ketika user lain memakai resource secara berlebihan, Anda juga akan terkena dampaknya. 


Kalau diibaratkan, Anda seperti menyewa sebuah kamar kosan yang bentuk dan tata letaknya sama dengan kamar lainnya. Anda tinggal atur-atur dikit sesuai keinginan Anda, kosan sudah langsung siap huni. 


Sama seperti WordPress hosting. Anda tinggal install plugin dan edit-edit konten di WordPress, maka website Anda sudah dapat rilis. 


Kelebihan: 


Harga ekonomis seperti shared hosting;


Terintegrasi dengan WordPress;


Ramah untuk pemula;


Full managed oleh penyedia hosting;


Fasilitas seperti disk space, SSL, dan sejenisnya cukup lengkap;


Kekurangan: 


Resource terbatas dan dipakai bersamaan;


Jika ada user lain yang memakai resource berlebihan, website Anda juga terkena; dampaknya.


5. Managed WordPress


Apa itu Managed WordPress hosting? Apa bedanya sama WordPress hosting?


Jadi, Managed WordPress adalah hosting khusus bagi Anda yang ingin membangun website dengan CMS WordPress tanpa perlu memusingkan hal teknis. Termasuk tak perlu akses cPanel untuk edit file website dan pengaturan lainnya.


Semua pengaturan dan optimasi website di cPanel, seperti keamanan, kecepatan, dan bandwidth akan diatur oleh penyedia hosting. Hal inilah yang membedakan Managed WordPress hosting dengan WordPress hosting. Sehingga, Anda bisa lebih mudah dalam membuat website. 


Ya, ibaratnya Anda memesan sebuah kamar kos yang sudah full fasilitas. Kamar sudah dipasang jendela anti maling, kasur, serta lemari yang siap pakai dan disesuaikan dengan barang milik Anda. 


Kelebihan: 


Tidak perlu melakukan pengaturan hosting dan domain;


Pengelolaan website mudah, cocok untuk pemula;


Keamanan dan kecepatan website terjamin;


Bebas install plugin dan tema;


Harga terjangkau.


Kekurangan: 


Tidak leluasa jika ingin mengubah atau menambah pengaturan hosting;


Resource cukup terbatas seperti shared hosting.


6. Dedicated Hosting


Dedicated hosting adalah server yang hanya digunakan oleh satu user saja. Dengan server yang didedikasikan untuk Anda seorang, Anda tak perlu khawatir website akan mengalami down. 


Selain itu, Anda memiliki kebebasan untuk mengelola dan mengatur server sesuai kebutuhan. Sehingga, Anda perlu memiliki pemahaman mengelola server. 


Kalau diibaratkan, dedicated hosting merupakan rumah pribadi yang Anda beli dari pengembang rumah. Anda bebas mengatur dan mengelola rumah Anda. 


Kelebihan: 


Resource sangat besar;


Mampu menampung trafik tinggi;


Dapat menyimpan data yang sangat banyak (big data);


Memiliki akses root untuk mengatur server;


Bebas memilih sistem operasi.


Kekurangan: 


Harga yang ditawarkan sangat mahal;


Harus melakukan perawatan server sendiri;


Perlu memiliki pemahaman teknis.


Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Hosting (FAQ)


Berikut ini kami merangkum beberapa ulasan dari pertanyaan yang sering diajukan saat mau membelihosting dan domain. 


1. Apa Perbedaan Hosting dengan Domai


Ketika hendak membuat website, domain dan hosting adalah kebutuhan utamanya. Sebenarnya apa itu pengertian hosting dan domain


Hosting berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan file dan data website. Sementara, domain berfungsi sebagai alamat website, misalnya www.facebook.com


Website sebenarnya memiliki alamat berupa kombinasi angka (IP Address) seperti 172.217.28.08. Namun, kombinasi angka itu pasti sulit diingat, buka


Maka dari itu, dibuatlah sistem penamaan yang lebih mudah dengan domain. Jadi. orang tinggal ketik www.facebook.com, browser akan menampilkan halaman website Facebook


Nah, kalau tadi hosting diibaratkan hunian atau rumah, maka domain adalah alamat rumahnya. Tanpa adanya alamat rumah, orang lain tak akan tahu lokasi rumah Anda


2. Jenis Hosting Mana yang Cocok untuk Website Say


Untuk menjawab pertanyaan ini, sebenarnya tergantung dari jenis website yang akan Anda buat. Mari simak penjelasan tabel berikut in


  Intinya, kalau Anda seorang pemula yang ingin membuat website pribadi atau website bisnis baru yang trafiknya belum besar, Anda bisa pakai shared hosting. Kalau Anda ingin membangun website trafik besar, cloud hosting bisa jadi solusinya


Nah, khusus Anda yang ingin mengelola server secara mandiri dan kapasitas yang besar, VPS cocok untuk Anda


3. Berapa Biaya yang Dikeluarkan untuk Web Hostin


Anda mungkin bertanya-tanya berapa sih harga yang harus dikeluarkan untuk menyewa web hosting? Mahal atau murah ya? Di Niagahoster, kami menawarkan harga hosting terbaik untuk Anda, segini kisarannya


Shared Hosting. Anda hanya perlu mengeluarkan ongkos Rp10 – 25 ribuan per bulan untuk mendapatkan shared hosting unlimited. Kalau ditotal, dalam setahun biaya yang Anda keluarkan tak sampai Rp500 ribu


Cloud Hosting. Budget yang perlu Anda keluarkan mulai dari Rp150 – 720 ribu per bulan. Hosting ini memang agak lebih mahal karena menyediakan performa yang lebih baik dan sudah full managed. Cocok sekali untuk Anda yang ingin membuat website kapasitas besar tapi tidak paham hal teknis


VPS. Harga yang ditawarkan VPS mulai dari Rp104 ribu – 1 jutaan per bulan. Biaya yang dikeluarkan untuk pakai VPS memang relatif lebih murah dari Cloud Hosting, tetapi Anda perlu me-manage server VPS sendir


WordPress Hosting. Harga yang ditawarkan WordPress Hosting tidak terlalu berbeda dengan Shared Hosting. Harganya kisaran Rp25 – 80 ribuan per bulan. Bedanya, di WordPress hosting ini, Anda punya banyak kemudahan untuk membuat website, mulai dari install WordPress otomatis hingga konfigurasinya yang mudah


Managed WordPress. Harga hanya mulai dari Rp32 – 109 ribuan aja per bulan. Anda sudah bisa membuat website WordPress yang kaya fitur tanpa perlu utak-atik pengaturan di cPanel


4. Apakah Setiap Pembelian Hosting Dapat Gratis Domai


Pembelian hosting biasanya terpisah dengan domain. Artinya, Anda perlu membeli hosting dan juga domainnya. Urutannya, Anda membeli domain terlebih dulu, setelah itu barulah memilih hosting yang sesuai


Cukup merepotkan dan mahal, ya? Namun, tak usah khawatir. Hanya di Niagahoster, Anda bisa mendapatkan domain GRATIS dari pembelian web hosting.


Paket gratis domain ini berlaku untuk pembelian paket Hosting Unlimited Pelajar, Personal, dan Bisnis


Tinggal klik Pilih Paket, lalu klik Domain Baru dan isi nama domain website yang Anda inginkan. Lebih hemat dan praktis, bukan? 


Komentar